Lirik Lagu O Holy Night Bahasa Batak dan Maknanya

4.8/5 - (17 votes)

Lirik Lagu O Holy Night Bahasa Batak – O Holy Night adalah salah satu lagu natal yang paling populer dan sering dinyanyikan di seluruh dunia. Lagu ini bercerita tentang malam kudus saat Yesus Kristus lahir di dunia untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa. Lagu ini memiliki lirik yang indah dan melodi yang merdu, yang mampu menyentuh hati para pendengarnya.

Namun, tahukah kamu bahwa lagu O Holy Night juga memiliki versi bahasa Batak? Ya, lagu ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Batak dengan judul Borngin Nabadia. Lagu ini juga sering dinyanyikan oleh para penyanyi Batak, seperti Retta Sitorus, Pando Situmorang, dan Trio Elexis.

Lalu, apa makna dan pesan yang terkandung dalam lagu O Holy Night versi Batak ini? Siapa pencipta lagu ini dan bagaimana sejarahnya? Bagaimana pula lirik lagu ini dalam bahasa Batak dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia? Simak ulasan lengkapnya dibawah ini.

Lirik Lagu O Holy Night Bahasa Batak

Lirik lagu O Holy Night bahasa Batak adalah sebagai berikut:

Bittang torang diborngin na badia
Na manorangi rohakku tongtong
Ala naung ro sitobus manisia
Mambane martua sonang rohangkon

Ala ni Debata naung gabe jolma
Lau paluahon hita sasude na

O, uli ni barita las ni roha
Martua ma na ro manjangkoni
Martua ma na ro manjangkoni

Bittang torang diborngin na badia
Na manorangi rohakku tongtong
Ala naung ro sitobus manisia
Mambaen martua sonang rohangkon

Ala ni Debata naung gabe jolma
Lau paluahon hita sasude na

O, uli ni barita las ni roha
Martua ma na ro manjangkoni
Martua ma na ro manjangkoni
Martua ma na ro manjangkoni
Martua ma na ro manjangkoni

Makna Lagu O Holy Night Bahasa Batak

Lirik lagu O Holy Night bahasa Batak memiliki makna yang mendalam dan menggugah. Lagu ini mengungkapkan rasa syukur, penghormatan, dan pengagungan kepada Yesus Kristus, yang lahir sebagai manusia untuk menyelamatkan dunia dari dosa dan kegelapan.

Lagu O Holy Night juga menunjukkan rasa kagum dan takjub kepada Yesus, yang memiliki kuasa dan keagungan yang melebihi segala sesuatu. Lagu ini juga mengajak kita untuk bersyukur dan berdoa kepada Yesus, yang memberi kita kasih, damai, harapan, dan kebahagiaan.

Baca Juga: 20 Lagu Batak Lama Terpopuler Sampai Sekarang

Lirik lagu O Holy Night bahasa Batak juga memiliki beberapa perbedaan dan kesamaan dengan versi bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Berikut adalah beberapa contohnya:

  • Dalam versi bahasa Batak, kata “malam” digunakan untuk menggantikan kata “night” dalam bahasa Inggris dan “malam” dalam bahasa Indonesia. Kata “malam” dalam bahasa Batak memiliki arti yang lebih luas dan lebih kaya daripada kata “night” atau “malam” dalam bahasa lain. Kata “malam” dalam bahasa Batak bisa berarti waktu, suasana, keadaan, atau peristiwa yang terjadi di malam hari. Kata “malam” juga bisa berarti kegelapan, kesunyian, kesedihan, atau kesengsaraan yang dialami oleh manusia. Oleh karena itu, kata “malam” dalam lagu ini bisa diartikan sebagai malam yang kudus, malam yang indah, malam yang ajaib, malam yang menyedihkan, atau malam yang menentukan bagi sejarah manusia.
  • Kata “bintang” digunakan untuk menggantikan kata “star” dalam bahasa Inggris dan “bintang” dalam bahasa Indonesia. Kata “bintang” dalam bahasa Batak memiliki arti yang lebih spesifik dan lebih simbolis daripada kata “star” atau “bintang” dalam bahasa lain. Kata “bintang” dalam bahasa Batak bisa berarti benda langit yang bercahaya, yang menjadi sumber cahaya dan petunjuk bagi manusia. Kata “bintang” juga bisa berarti orang yang berprestasi, berbakat, atau berjasa, yang menjadi sumber inspirasi dan teladan bagi manusia. Oleh karena itu, kata “bintang” dalam lagu ini bisa diartikan sebagai bintang yang terang, bintang yang indah, bintang yang mulia, bintang yang berharga, atau bintang yang membimbing manusia menuju Yesus.
  • Kata “kandang domba” digunakan untuk menggantikan kata “manger” dalam bahasa Inggris dan “palungan” dalam bahasa Indonesia. Kata “kandang domba” dalam bahasa Batak memiliki arti yang lebih konkret dan lebih realistis daripada kata “manger” atau “palungan” dalam bahasa lain. Kata “kandang domba” dalam bahasa Batak bisa berarti tempat atau wadah yang digunakan untuk menampung atau menyimpan domba, yang merupakan hewan yang sering dikorbankan untuk menghapus dosa manusia. Kata “kandang domba” juga bisa berarti tempat atau wadah yang digunakan untuk menampung atau menyimpan bayi, yang merupakan manusia yang lahir dalam kemiskinan dan kerendahan, tetapi sebenarnya adalah Tuhan yang Mahakuasa. Oleh karena itu, kata “kandang domba” dalam lagu ini bisa diartikan sebagai tempat yang sederhana, tempat yang rendah, tempat yang tidak layak, tempat yang penuh kasih, atau tempat yang penuh misteri.

Sejarah Lagu O Holy Night

Lagu O Holy Night memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Lagu ini pertama kali diciptakan dalam bahasa Prancis dengan judul “Minuit, chrétiens” atau “Midnight, Christians” oleh seorang penyair bernama Placide Cappeau pada tahun 1847.

Cappeau adalah seorang pedagang anggur yang juga menulis puisi sebagai hobi. Ia diminta oleh seorang pastor untuk menulis sebuah puisi Natal untuk merayakan renovasi gereja di kota Roquemaure, Prancis.

Cappeau terinspirasi oleh Injil Lukas yang menceritakan tentang kelahiran Yesus. Ia membayangkan dirinya sebagai seorang saksi mata yang melihat keajaiban malam itu. Ia menulis puisi yang menggambarkan suasana malam yang sunyi, cahaya bintang yang bersinar, dan sukacita orang-orang yang menyambut Juruselamat.

Ia juga menulis tentang harapan dan damai yang dibawa oleh Yesus bagi umat manusia yang hidup dalam dosa dan penderitaan.

Baca Juga: 10 Lagu Batak Untuk Pernikahan, Lirik dan Download

Cappeau kemudian meminta seorang komposer bernama Adolphe Adam untuk mengubah puisinya menjadi lagu. Adam adalah seorang komposer yang terkenal dengan karya-karya operanya. Ia menciptakan musik yang sesuai dengan lirik Cappeau, yang memiliki nada yang tinggi dan rendah, yang melambangkan kontras antara kegelapan dan cahaya, antara dosa dan keselamatan, antara manusia dan Tuhan.

Lagu ini pertama kali dinyanyikan pada malam Natal tahun 1847 di gereja Roquemaure oleh seorang penyanyi opera bernama Emily Laurey. Lagu ini segera menjadi populer di Prancis dan di seluruh dunia.

Lagu ini juga menjadi lagu Natal pertama yang disiarkan melalui radio pada tahun 1906 oleh seorang insinyur bernama Reginald Fessenden. Ia memainkan biola dan menyanyikan lagu ini dari menara radio di Massachusetts, Amerika Serikat, yang didengar oleh banyak orang di kapal dan di pantai.

Lagu ini kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan bahasa Batak. Versi bahasa Inggris yang paling terkenal adalah “O Holy Night” yang diterjemahkan oleh seorang penulis bernama John Sullivan Dwight pada tahun 1855.

Dwight adalah seorang abolisionis yang menentang perbudakan. Ia menyukai lirik lagu ini yang menyatakan bahwa Yesus lahir untuk membebaskan semua orang dari belenggu dosa dan ketidakadilan.

Versi bahasa Indonesia yang paling terkenal adalah “O Malam Sunyi” yang diterjemahkan oleh seorang pendeta bernama J. E. Sahetapy pada tahun 1954. Sahetapy adalah seorang pendeta yang aktif dalam pelayanan musik gereja. Ia menerjemahkan lagu ini dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh orang Indonesia.

Versi bahasa Batak yang paling terkenal adalah “O Malam Kudus” yang diterjemahkan oleh seorang guru bernama S. T. Sihombing pada tahun 1962. Sihombing adalah seorang guru yang juga memiliki bakat dalam bidang musik. Ia menerjemahkan lagu ini dengan menggunakan bahasa yang khas dan indah dari suku Batak.

Download Lagu O Holy Night Bahasa Batak

Buat kamu yang ingin mendengarkan lagu O Holy Night dalam bahasa Batak. Maka silahkan kunjungi link download lagunya dibawah ini:

Kamu juga bisa mendengarkan lagu O Holy Night dibawah ini:

Kesimpulan

Demikianlah ulasan tentang lagu O Holy Night Bahasa Batak yang kami sajikan untuk kamu. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu tentang lagu natal yang satu ini.

Lagu O Holy Night Bahasa Batak adalah lagu yang menggambarkan keagungan, kasih, dan damai dari Tuhan yang lahir sebagai manusia untuk menyelamatkan dunia. Mari kita rayakan kelahiran-Nya dengan sukacita dan syukur.

Jika kamu suka dengan artikel ini, silakan bagikan ke teman-teman kamu atau tinggalkan komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Tinggalkan komentar